PROPOSAL USAHA
WARUNG NASI KUNING
“ CIPTA RASA “
LAMONGAN, KALIGONDANG
Nama : Irfa’ Arifudin
Kelas : XI AK 3
No : 11
Guru Pembimbing : Sri Pinuji Handayani, S.PD, M.PD
SMK NEGERI 1 PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyusun Proposal Usaha ini dengan
baik.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan Proposal Usaha ini
adalah melaksanakan tugas dari guru kewirausahaan dan untuk melatih saya agar
menjadi seorang wirausaha yang baik.
Dalam penulisan ini saya mendapat bantuan dari berbagai
pihak baik material maupun spiritual. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1.
Ibu
Sri Pinuji selaku guru kewirausahaan yang telah memberikan petunjuk dan arahan
kepada saya.
2.
Ayah
dan Ibu yang telah memberikan motivasi kepada saya.
3.
Teman-teman
XI AK 3 khususnya dan semua pihak lain yang telah membantu saya dalam
penyusunan proposal usaha ini.
Proposal
usaha ini saya susun dengan segala kemampuan yang saya miliki, oleh karena itu
saya mengharap kritik dan saran dari semua pihak. Saya mengharap semoga
proposal usaha ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis,
Irfa’ Arifudin
Sehubungan dengan naiknya
harga bahan pangan setiap hari yang mengakibatkan makanan dari warung dan
restoran juga ikut naik. Masyarakat selalu menginginkan makanan siap saji yang
murah dan tentu rasanya enak, maka saya mendirikan sebuah Warung Nasi Kuning “CIPTA
RASA” yang beralamat di Desa Lamongan, Kecamatan Kaligondang.
Sebagai penanggung jawab ini
adalah :
Irfa’ Arifudin yang beralamat
di Desa Lamongan RT 02 / RW 01, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.
Kegiatan ini dirintis oleh
keluarga sejak tahun 2010 yang dilakukan setiap pagi hari. Dan para pelanggan
adalah di lingkungan sekitar khususnya Lamongan, seperti para pelajar, karyawan
PT dan pekerja yang lainnya.
Usaha ini terinspirasi oleh
motivasi yang diberikan oleh guru mata pelajaran kewirausahaan untuk mendirikan
ide untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis keluarga yang bergerak dalam
bidang produksi dan distribusi makanan siap saji. Dengan cara menyediakan menu
baru dalam usaha makanan siap saji yaitu nasi kuning.
Seperti yang telah dijelaskan
bahwa Warung Nasi Kuning “CIPTA RASA” merupakan usaha yang bergerak dalam
kegiatan produksi dan distribusi makanan siap saji yang praktis bagi mereka
yang tidak mempunyai waktu lebih untuk memasak di pagi hari. Dalam proses
produksinya kami juga akan berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik
terhadap konsumen sehingga dapat memuaskan para konsumen kami.
Tujuan saya dalam membuka
usaha Warung Nasi Kuning “CIPTA RASA” adalah sebagai berikut :
1.
Melatih
diri dalam berwirausaha.
2.
Memenuhi
tugas sekolah dalam mendirikan usaha.
3.
Menambah
penghasilan dalam usaha.
4.
Mengisi
waktu luang di rumah.
5.
Belajar
mandiri.
6.
Ingin
mencari banyak pengalaman.
7.
Mengenal
lebih jauh mengenai kegiatan kewirausahaan dengan cara terjun langsung dalam
melakukan kegiatan usaha.
Keunggulan dan keunikan dari
produk tersebut adalah :
1)
Produk
yang dihasilkan dalam kegiatan usaha ini adalah nasi kuning.
2)
Nasi
kuning terbuat dari beras raja lele yang dicampur dengan santan kelapa.
3)
Bumbu
menggunakan rempah-rempah pilihan seperti ketumbar, jahe, kunir, bawang putih,
bawang merah, daun salam, laos, dan serai.
4)
Berbagai
macam lauk seperti kering tempe, kering kentang, mie bihun, kerupuk, dan
sambal.
5)
Menggunakan
lalaban seperti timun, dan daun kemangi.
Dari
usaha yang sudah dijalankan sebelumnya oleh keluarga, yang menjadi target pasar
atau konsumen yang sudah tercapai adalah di desa-desa sekitar tempat usaha
yaitu Toyareja, Jatisaba, Kedungmenjangan, dan Bancar.
Tidak
ada persaingan pasar, karena usaha dilakukan pada pagi hari. Dan dari produsen
makanan siap saji tidak ada selain Warung Nasi Kuning “CIPTA RASA” khususnya di
lingkungan Desa Lamongan.
Dari
pengamatan yang dilakukan, kedudukan produk kami sekitar 85% karena tidak ada
persaingan pasar makanan siap saji di pagi hari. Sekitar 15% masyarakat membuat
makanan sendiri.
Strategi
yang dilakukan berkaitan dengan selera konsumen yaitu bosan atau tidaknya
masyarakat mengkonsumsi produksi kami dengan meningkatkan kualitas dan
pelayanan sebagai berikut :
1)
Memberikan
harga yang murah dengan porsi yang lebih tanpa menimbulkan kerugian bagi
kelangsungan kegiatan usaha ini.
2)
Menerima
pesanan untuk segala acara dan dapat diantarkan langsung ke tempat tujuan.
Harga
yang kami tetapkan untuk produk kami tergantung dari biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produk tersebut. Tentunya dengan mengambil laba kurang lebih
30% yaitu dengan harga sekitar Rp. 2.500 per bungkus kemudian untuk harga
pesanan yaitu sebesar 35% yaitu sekitar Rp. 3.000 .
Dalam kegiatan manajemen dan
pengelolaan usaha ini saya tidak sendirian melainkan dibantu orang lain. Saya
merasa orang tua lebih banyak mempunyai pengalaman dalam menjalankan sebuah
usaha. Untuk itu, saya memberikan pembagian tugas sebagai berikut :
·
Direktur
atau Pemegang Ide :
Irfa' Arifudin
·
Bendahara :
Ibu Mudiyah
·
Sekretaris :
Ibu Sujinah
·
Seksi
Perlengkapan (Perkap) :
Bapak Maryono
·
Seksi
Hubungan Masyarakat (Humas) : Bapak
Sutirno
Dalam menjalankan usaha di bidang penyediaan
makanan ini tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apabila cuaca
tidak mendukung atau tidak baik misalnya hujan, konsumen akan sepi sehingga
hasil produksi kurang laku atau tidak terjual habis.
Dalam menjalankan usaha ini
tentu saja ada resiko dan hambatan yang harus dihadapi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Apabila
kondisi badan tidak baik, maka tidak berjualan.
2.
Konsumen
terkadang hutang.
3.
Apabila
cuaca tidak baik, konsumen akan sepi dan
barang produksi tidak terjual habis.
1.
Menjaga
kesehatan atau kondisi badan.
2.
Untuk
keuangan harus lebih diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung
atau kehilangan sehingga dapat mengetahui laba atau rugi hasil produksi.
3.
Meningkatkan
kualitas cita rasa makanan agar konsumen tidak bosan dengan hasil produksi
Warung Nasi Kuning “CIPTA RASA”.
BAB V
Pengembangan yang akan saya lakukan dalam
memajukan usaha kami adalah dengan menitik beratkan pada aspek cita rasa dan
tempat. Hal ini berkenaan dengan strategi pasar, yaitu dengan meningkatkan cita
rasa dan dengan meningkatkan cita rasa dan dengan menyediakan tempat yang
nyaman, bersih, sehat, dan luas sehingga konsumen akan menjadikan warung kami
sebagai langganannya.
Dalam pelakasanaan kegiatan
produksi membutuhkan pembiayaan-pembiayaan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Beras Rp. 25.000
2.
Kentang Rp. 12.500
3.
Tempe Rp. 7.500
4.
Mie
Bihun Rp. 3.000
5.
Mie
Goreng Rp. 3.000
6.
Minyak
Sayur Rp. 15.000
7.
Kelapa Rp. 3.750
8.
Daun
Singkong Rp. 1.750
9.
Ikan
Asin Rp. 7.500
10.
Cabe Rp. 12.500
11.
Terigu Rp. 7.500
12.
Tepung Beras Rp. 1.400
13.
Ubi Rp. 5.250
14.
Kerupuk Rp. 3.500
15.
Kobis Rp. 2.500
16.
Bumbu-bumbu Rp. 7.250
17.
Wortel Rp. 4.000
18.
Timun Rp. 2.500
+
Jumlah
Rp.
125.400
Biaya Pengolahan Rp.
9.600 +
Total
Biaya 1 kali produksi Rp. 135.000
Total biaya tersebut berlaku
1 kali produksi dimana produksi tersebut dapat menghasilkan produk berupa nasi
kuning sebanyak 80 - 90 bungkus.
* Rumus
:
TR = TC TR = TC
P x Q = TVC + TFC Rp. 2.500 x 80 = Rp. 30.000 + Rp. 135.000
Q P_ TVC = TFC Rp. 200.000 = Rp. 165.000
Q
Q = TFC (
TR > TC )
P – TVC Jadi, penerimaan lebih besar
daripada
Q biaya
yang dikeluarkan, maka usaha yang
Q = TFC dijalankan
akan mendapatkan laba / profit.
(P – AVC)
Q = TFC
1 –
AVC
P
Untuk
masalah keuangan, saya akan mengambil beberapa persen sekitar 30% dari setiap
bungkusnya. Akan tetapi keuntungan dari setiap produk akan berbeda disesuaikan
dengan situasi dan keadaan yang ada. Sedangkan untuk kerugian hanya sebatas
0,5% - 1% asalkan tidak mempengaruhi perkembangan dan kemajuan warung kami.
Simpanan
kas pada awal didirikannya warung sebesar Rp. 1.000.000,00 sebagai asets
warung. Dengan adanya arus kas ini, maka kita dapat mengetahui pendapatan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh Warung Nasi Kuning “CIPTA RASA” selain itu juga
dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang diderita oleh Warung Nasi Kuning
“CIPTA RASA” setiap waktu hanya dengan melihat buku arus kas tersebut.
Biaya
– biaya untuk keperluan Nasi Kuning yang telah direncanakan untuk :
·
Biaya
transportasi dalam pembelian barang Rp. 6.000
·
Biaya
membeli plastik/ kertas minyak pembungkus Rp.
19.000
· Biaya-
biaya lain yang tak terduga Rp. 5.000
+
TOTAL Rp. 30.000
Uang sebesar Rp. 250.000 sebagai modal usaha
tersebut berasal dari uanag sendiri sebesar Rp. 100.000 dan sisanya berasal
dari orang tua sebesar Rp. 150.000
Modal Rp.
250.000
Pembelian barang dagang :
1.
Beras Rp. 25.000
2.
Kentang Rp. 12.500
3.
Tempe Rp. 7.500
4.
Mie Bihun Rp. 3.000
5.
Mie Goreng Rp. 3.000
6.
Minyak Sayur Rp. 15.000
7.
Kelapa Rp. 3.750
8.
Daun Singkong Rp. 1.750
9.
Ikan Asin Rp. 7.500
10.
Cabe Rp. 12.500
11.
Terigu Rp. 7.500
12.
Tepung Beras Rp. 1.400
13.
Ubi Rp. 5.250
14.
Kerupuk Rp. 3.500
15.
Kobis Rp. 2.500
16.
Bumb - bumbu Rp. 7.250
17.
Wortel Rp. 4.000
18.
Timun Rp. 2.500 +
JUMLAH Rp. 125.400
Biaya Pengolahan Rp. 9.600
Biaya – biaya Rp. 30.000
+
Rp. 165.000
_ → 80-90 bks
Sisa kas untuk warung Rp. 85.000 → 40-45 bks
Demikianlah rencana anggaran
Warung Nasi Kuning “CIPTA RASA”. Rencana anggaran tersebut dapat berubah
sewaktu- waktu sesuai dengan keadaan warung dan mengikuti harga pasar.
Dalam usaha Nasi Kuning ini
dibutuhkan cadangan modal dengan rincian sebagai berikut :
Modal yang terkumpul Rp. 250.000
Biaya 1 kali produksi Rp. 135.000
Biaya- biaya Rp. 30.000 -
Penahanan finansial Rp.
85.000
Persentase =
Rp. 85.000 x 100 %
Rp. 250.000
= 34
%
Penahanan finansial ini digunakan
sebagai cadangan modal yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan
yang mendesak dan tidak terduga agar kelangsungan usaha ini dapat
dipertahankan.
Warung
kami akan beroperasi setiap pagi di hari Senin sampai dengan Sabtu. Pada hari
Minggu, warung kami tutup. Hal ini dikarenakan untuk mempersiapkan bahan untuk
hari besoknya dan juga untuk beristirahat.
Kegiatan usaha Warung Nasi
Kuning “CIPTA RASA” ini akan terus beroperasi dan memberikan pelayanan serta
produk yang berkualitas kepada para pelanggan atau konsumen selama situasi
pasar memungkinkan untuk melangsungkan kegiatan ini. Dalam hal ini berarti kami dapat memperoleh keuntungan yang sesuai
dari penjualan nasi kuning tersebut.
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal usaha ini.
Semoga proposal usaha ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
penulis dan pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan proposal usaha ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal usaha ini.