Jumat, 04 Oktober 2019

Kuesioner Penelitian Audit

KUESIONER PENELITIAN AUDIT

Yth,
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden (Auditor Eksternal di Indonesia)
di Tempat

Dengan Hormat,


Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.


1. Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan/pernyataan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan/pernyataan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pilihan anda, yang terpenting adalah memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
3. Terdapat 5 sesi kuesioner, sehingga harus mengisi seluruhnya masing-masing sesi hingga sesi 5 (terakhir) untuk submit seluruh jawaban. Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 menit untuk mengisi seluruh jawaban dalam kuesioner ini.



Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,


Irfa’ Arifudin
NIM. C1C015089
Universitas Jenderal Soedirman

CP:
Email : irfaarifudin17@gmail.com
WA/Telegram : 085640815898
NEXT

Senin, 30 September 2019

Eksplorasi Data Menggunakan Microsoft Excel


Eksplorasi Data Menggunakan Microsoft Excel


1.      Buka File Lemonade.xlsx
       Download terlebih dahulu http://bit.ly/Lemonade_Excel


2.      Tanggal (Date) pada kolom A akan muncul #######, untuk menampilkannya klik ganda pada garis antara kolom headers A dan B. Tampilan tanggal dd/mm/yyyy.

3.      Pilih Cell A1, kemudian blok range A1:G366. Klik pada menu Ribbon Insert, klik Table. Sehingga muncul perintah Create Table & Centang My Table has headers, kemudian klik Ok. Secara otomatis akan ditampilkan format tombol drop-down pada kolom judul.

4.      Klik tombol drop-down pada tanggal (Date), pilih Sort Ascending untuk mengurutkan secara kronologis tanggal tersebut.
5.      Klik kolom B, kemudian pada menu Ribbon Home klik Insert dan pilih Insert Sheet Columns dan ubah nama Column1 menjadi Month.
6.      Pilih Cell B2, kemudian masukkan formula :
            =TEXT(A2;”mmmm”)
Sehingga akan muncul bulan sesuai dengan kolom tanggal (Date).

7.      Pada cell I1 ketik Revenue, secara otomatis akan membuat tabel baru dengan judul Revenue. Pada cell I2 masukkan formula sebagai berikut:
            =G2*H2
Formula tersebut akan menghitung Revenue dengan mengalikan Price (harga) dengan Sales (jumlah penjualan). Pada kolom I format cells menggunakan format Accounting dan pilih $ English (U.S.) dan terdapat 2 angka di belakang koma.

8.      Scroll ke bawah pada kolom Revenue sampai dengan cell I367, kemudian klik
Σ AutoSum, sehingga akan muncul formula sebagai berikut:
            =SUBTOTAL(109;[Revenue])


Menggunakan Conditional Formatting untuk Eksplorasi Data

1.      Pilih cell D2 kolom Temperature. Tekan secara bersamaan ctrl+alt (arah bawah). Pada menu Ribbon Home pilih Conditional Formatting pilih Color Scales & more rules.
Format Style : 2-Color Scale
Minimum : Type Lowest Value & Color White
Maximum : Highest Lowest Value & Color Red
Klik Ok

2.      Pilih cell E2 kolom Rainfall. Tekan secara bersamaan ctrl+alt (arah bawah). Pada menu Ribbon Home pilih Conditional Formatting pilih Data Bars & Gradient Fill : light blue data bar.

3.      Pilih semua nilai pada kolom Sales, kemudian klik Conditional Formatting pilih Top/Bottom Rules & Top 10%. Kemudian akan muncul kotak perintah Top 10%, pilih Green Fill with Dark Green Text dan klik OK.  
Kemudian scroll ke bawah sehingga muncul sebagai berikut:

4.      Pilih kembali semua nilai pada kolom Sales, kemudian klik Conditional Formatting pilih Top/Bottom Rules & Bottom 10%. Kemudian akan muncul kotak perintah Bottom 10%, pilih Light Red Fill with Dark Red Text dan klik OK. 

Scroll dari atas sampai bawah dan analisis secara visual perbandingan kolom Temperature, Rainfall & Sales terhadap Revenue.


Jumat, 19 Oktober 2018

TEORI KECURANGAN (FRAUD THEORY)





1.      FRAUD  TRIANGLE

Gambar 1. Fraud Triangle

Dikemukakan oleh Donald R. Cressey setelah melakukan penelitian untuk tesis doktor-nya pada tahun 1950. Cressey mengemukakan hipotesis mengenai fraud triangle untuk menjelaskan alasan mengapa orang melakukan fraud. Cressey mengungkapkan bahwa ada 3 faktor yang mendukung seseorang melakukan fraud, yaitu yaitu pressure (dorongan), opportunity (peluang), dan rationalization (rasionalisasi).
a.       Pressure (Dorongan)
Merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan kecurangan atau fraud, contohnya hutang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup yang mewah, ketergantungan narkoba, ketidakberdayaan dalam soal keuangan, dan keserakahan. Tekanan mempunyai dua bentuk yaitu :
·         Bentuk nyata (direct) adalah kondisi kehidupan nyata yang dihadapi oleh pelaku seperti kebiasaan sering berjudi, party/clubbing, atau persoalan keuangan.
·         Bentuk persepsi (indirect) adalah opini yang dibangun oleh pelaku yang mendorong untuk melakukan kecurangan executive need. 
b.      Opportunity (Peluang)
Peluang ini merupakan elemen yang dapat di hindari atau di minimalkan keadaannya dengan penerapan prosedur, kontrol, proses dan upaya deteksi dini terhadap kemungkinan adanya fraud, karena opportunitu Biasanya disebabkan karena internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang, ketidakdisiplinan, kelemahan dalam mengakses informasi, tidak ada mekanisme audit & sikap apatis.
c.       Rationalization (rasionalisasi)
Seseorang yang melakukan fraud karena mencari pembenaran atas tindakannya yang berhubungan dengan kecurangan atau fraud. Pada umumnya, seseorang yang melakukan kecurangan, merasa tindakannya bukan termasuk kecurangan, tetapi hal itu merupakan haknya atau biasanya orang tersebut melakukan fraud karena mengikuti orang-orang sekitar yang melakukan hal itu. Contohnya berbohong dianggap bukan fraud karena banyak orang berbohong tidak diberi hukuman apapun.

2.      FRAUD SCALE

Gambar 2. Fraud Scale

           
Penyebab terjadinya fraud sama dengan teori fraud triangle. Dan teori scale ini merupakan teori lanjutan dari teori Fraud Triangle yang merupakan pengukuran dari teori tersebut. Dalam scale dijelaskan bahwa kemungkinan tindakan penipuan dapat dinilai dengan mengevaluasi kekuatan tekanan, kesempatan dan integritas pribadi. Tekanan yang tinggi, kesempatan besar dan integritas pribadi rendah memungkinkan risiko terjadinya fraud tinggi. Sebaliknya tekanan yang rendah, kesempatan kecil, dan integritas pribadi tinggi menyebabkan risiko terjadinya fraud rendah. Tujuan teori ini adalah untuk mengukur kemungkinan pelanggaran etika, kepercayaan dan tanggung jawab.Teori ini berlaku untuk beberapa pelanggaran salah satunya pelanggaran yang mengarah ke penipuan laporan keuangan. Sumber Tekanan menurut teori ini adalah perkiraan penjualan, laba manajemen.
karakteristik khusus menurut teori fraud scale adalah:
a.       Hidup di luar kemampuan mereka
b.      Keinginan yang besar untuk keuntungan
c.       Hutang pribadi yang tinggi
Sedangkan faktor risiko terjadinya fraud menurut teori ini adalah dikarenakan terlalu besar dalam menaruh kepercayaan kepada karyawan serta lemahnya pengendalian dari atasan.  Kecurangan paling sering terjadi ketika (i) tekanan pada situasi sangat  tinggi, (ii) Integritas pribadi yang rendah, serta (iii) adanya kesempatan atau peluang yang tinggi untuk melakukan fraud.

3.      FRAUD DIAMOND

Gambar 3. Fraud Diamond

Teori diamond ini merupakan pengembangan dari fraud triangle. Teori Fraud Diamond adalah teori yang menunjukkan hubungan antara empat elemen yaitu incentive(dorongan), oppurtunity (kesempatan), rasionalization (pembenaran), dan capability (kapabilitas).
Kecurangan atau fraud terjadi karena 4 elemen yaitu:
a.         Incentive
Incentive merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya tuntutan atau tekanan yang dihadapi oleh seseorang. Incentive dapat memicu terjadinya kecurangan seperti keserakahan yang mengakibatkan tekanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
b.      Opportunity
Opportunity adalah suatu kesempatan yang timbul karena terdapat kelemahan pengendalian internal organisasi atau perusahaan dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Oppurtunity dapat terjadi karena adanya kekuasaan terhadap organisasi danjuga karena seorang fraudster atau orang-orang yang melakukan kecurangan mengetahui kelemahan dari sistem-sistem yang ada.
c.       Rationalization
Rationalization adalah kondisi dimana fraudster atau pelaku kecurangan mencari suatu pembenaran terhadap tindakan yang dilakukannya untuk memperoleh kekayaan dengan cara yang cepat. 
d.      Capability  
Merupakan sifat dan kemampuan pribadi seseorang yang mempunyai peranan besar yang memungkinkan melakukan suatu tindak kecurangan.

4.      FRAUD CROWE PENTAGON
Gambar 4. Fraud Pentagon

Teori terbarukan yang mengupas lebih mendalam mengenai faktor-faktor pemicu fraud adalah teori fraud pentagon (Crowe’s fraud pentagon theory). Teori ini dikemukakan oleh Crowe Howarth pada tahun 2011. Teori fraud pentagon merupakan perluasan dari teori fraud triangle yang sebelumnya dikemukakan oleh Cressey. Dalam teori ini Howarth menambahkan dua elemen fraud lainnya yaitu kompetisi dan arogansi (competence and arrogance). Kompetensi (competence) yang dipaparkan dalam fraud memiliki makna yang serupa dengan kapabilitas atau kemampuan (capability) yang sebelumnya dijelaskan dalam teori fraud diamond. Kompetensi atau kapabilitas merupakan kemampuan karyawan untuk mengabaikan kontrol internal, mengembangkan strategi penyembunyian, dan mengontrol sistuasi sosial untuk keuntungan pribadinya. Menurut Crowe, arogansi adalah sikap superioritas atas hak yang dimiliki dan merasa bahwa control internal atau kebijakan perusahaan tidak berlaku untuk dirinya.

5.      GONE THEORY
Gambar 5. GONE Theory

Teori GONE dikemukakan oleh seorang pemikir bernama Jack Bologne di mana terdapat empat faktor penyebab fraud. “GONE” merupakan singkatan dari huruf depan masing-masing faktor yang ia kemukakan, yakni Greed, Opportunity, Need, and Exposure.

a.       Greed (ketamakan / keserakahan) adalah keinginan untuk selalu memperoleh sebanyak-banyaknya (KBBI Daring, 2008). Ketamakan sangat berhubungan dengan moral seorang individu.
b.      Opportunity (kesempatan/peluang) merupakan suatu keadaan yang bisa datang kapan saja. Selain itu, peluang sangat bergantung pada tingkat kedudukan jabatan seseorang. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar peluangnya melakukan kecurangan.
c.       Need (kebutuhan) dapat menjadi faktor penyebab tindak kecurangan saat kebutuhan seseorang (dapat dikatakan) sangat mendesak. Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan inilah yang kemudian menjadikan seseorang untuk mengambil jalan pintas dengan bertindak curang.
d.      Exposure (pengungkapan) berkaitan dengan hukuman pelaku fraud. Dengan terungkapnya suatu kecurangan dalam perusahaan tidak menutup kemungkinan terulangnya hal yang sama apabila hukuman atau saksi yang diberikan lemah dan tidak menimbulkan sifat jera.

6.      MICE THEORY
Banyak teori motivasi telah dirumuskan - buku-buku tebal dan buku-buku tebal telah ditulis tentang masalah motivasi - dan para pakar Manajemen menjelaskan isi hati mereka tentang cara memotivasi..
Mari memperluas MICE - Money, Insecurity, Cause, Ego ...
M: MONEY
I: INSECURITY
C: CAUSE
E: EGO

§  MONEY (Uang)
Di dunia saat ini, Uang mungkin merupakan faktor pendorong utama.
Uang memotivasi.
Perlu saya katakan lebih?

§  INSECURITY (Ketidakamanan)
Ketakutan dan ketidakamanan selalu menjadi motivator yang paling kuat selama berabad-abad. Meskipun ini adalah bentuk motivasi manipulatif dan negatif di alam - menciptakan Ketakutan dan ketidakamanan digunakan sebagai alat motivasi manipulatif sangat sering oleh banyak organisasi dan bos untuk "memotivasi" individu. Salah satu cara untuk menciptakan rasa tidak aman adalah mengancam untuk menggunakan senjata transfer jika Anda tidak melanggar batas. Rasa takut bahkan lebih mematikan - seperti rasa takut kehilangan pekerjaan Anda.
"Alat motivasi" ini digunakan secara efektif di sektor swasta.
Tentu saja - rasa takut kehilangan nyawa Anda (takut akan kematian) - atau rasa takut akan bahaya fisik - adalah motivator utama yang kuat.
Jenis "motivasi" teknik ini terutama lazim di Angkatan Darat (dan Layanan Pertahanan) - khususnya selama pelatihan awal.

§  CAUSE (Sebab)
Banyak orang idealis termotivasi untuk suatu sebab - sebuah ideologi, keyakinan, gairah, cinta, ambisi, atau untuk mewujudkan “misi hidup” seseorang.
Ini adalah motivasi tipe aktualisasi diri berkualitas tertinggi.

§  EGO
Peran Ego, kesombongan, kepentingan diri, harga diri ["izzat"] dan harga diri sebagai motivator adalah signifikan dalam beberapa kasus.
Ini adalah jenis motivasi "harga diri" berkualitas tinggi.

MOTIVASI “MICE”

MICE dan Motivasi - mereka saling terkait erat, bukan?


Popular Posts

 

© 2018 IRFA' ARIFUDIN. All rights resevered. |

Back To Top